ini rembulan begitu purnama.
tetapi
aku seperti tertawan tawar matamu
yang temaram tak bercahaya.
barangkali kerlip gemintang itu telah berguguran. berjatuhan ke permukaan telaga matamu sebentar. ya, hanya terapung sebentar. sebelum tenggelam terlalu dalam hingga menumpahkan air mata yang telah penuh kau tampung sejak kedua mata indahmu kehilangan binarnya.
ahh,
ini malam begitu gigih
menahan kantukku.
mungkin ia telah bersepakat dengan para penjaga gerbang kota itu
yang tak membiarkan mimpiku masuk.
rasa lelah telah merapuhkan tembok penantian yang tegap kaku. sebab angin hanya meniupkan kerinduan saja. tak pernah berhembus untuk mempertemukan kita. meskipun lewat suara-suara yang ringkih terpisah jarak.
aku ingin pagi ini berkicau
dengan merdunya sendiri
tanpa melupakan malam yang tak bisa
memejamkan matanya
sebab merindukan suara kita…..
(STAR 603, Perçin Evi, 05092012, 00.19)