Debar Perasaan

:my future princess

kutawarkan debar-debar perasaan
yang bukan suara bertebaran di keramaian,
hanya kepadamu aku mengatakan dengan perasaan yang menyimpan rahasia tak terdengar tentang cinta yang tidak mudah diucapkan, tentang cinta yang susah dilupakan.

apa artinya ingatan yang hilang
bagi kenangan baru yang akan tumbuh di kepalamu
ketika kita bertemu dan saling rindu?

apakah bagian rumit darimu akan menyimpan sekelumit aku? di suatu waktu yang selalu ada, kenanglah pertemuaan kita sebagai perumpamaan kata yang menjelaskan cinta dengan ragam maknanya, dengan macam bentuknya.

kutawarkan debar-debar perasaan
yang bukan suara bertebaran di keramaian,
hanya kepadamu aku mengatakan
tentang cinta yang tidak mudah diucapkan.

(STAR 1024. Banda Aceh, 28052018, 15.51)

Menjadi Diri yang Puisi

Sebelum jatuh cinta, kamu tidak bisa mengajak kata-kata yang tergeletak dalam keheningan untuk bersajak tentang keramaian yang lantang bersuara. Kata-kata terdiam dalam sunyi, bungkam dalam diri sebelum menjadi puisi.

Kamu akan menemukan yang hilang dari kesendirian, yang lekang dari lapisan perasaan seseorang, setelah jatuh ke kedalaman cinta berulang kali.

(STAR 1023. Banda Aceh, 28052018, 15.30)

Bisikan Pikiran yang Diterbangkan Angin, Percikan Perasaan yang Dikembangkan Angan

Anggap saja kata-kata di puisi ini
Hanya basa basi, bahasa sepi yang terpaksa menyapa
Dengan bersuara pelan di depan matamu yang ragu-ragu menatap kesendirianku.

Percayalah
Kata-kata tidak mudah diajak untuk bersajak, pasti ada yang tidak berkehendak memberi warna pada hati yang kelabu, pada hati yang mau berwarna merah jambu tapi tidak mampu
berubah itu.

Tapi
cinta yang tidak berubah warna itu bergejolak saja dalam merah darah, tak peduli
pada sekumpulan kata yang menolak perubahan, yang tidak ingin ikut dalam urusan perasaan.

Barangkali ratusan pertanyaan terbentang di awang-awang pikiran
yang sedang diguncang kecemasan.

Apa kabarmu sekarang?
Semoga hari kemarin berbaik hati kepadamu
dengan memberi warna lain pada besok
agar kehidupan hari ini tak membosankan

meskipun langit berubah warna menjadi biru atau kelabu
meskipun sinar matahari bermekaran atau dingin hujan membasahkan
(dengan puisi ini)
aku tetap berdiri tegap di depan matamu
yang masih ragu-ragu menatap kesendirianku

(STAR 1022. Banda Aceh, 13052018, 19.03)