:SeuLanga
udara malam yang dingin di kota ini
seperti menggigit bibir cuaca yang terlalu
gigil untuk berkata tentang kerinduan
itu sebabnya
lewat sajak ini kukabarkan
tentang segala rindu yang terselimuti ketulusanku.
*
segala puji bagi-Nya
kata-kata tak akan kekeringan makna
selama tertulis dengan pena persahabatan yang nyata
semoga terbaca secara merata dan meninggalkan jejak-jejak pemahaman di hatimu.
*
semoga kata-kata ini memancarkan sinarnya di sana
ketika matamu berbinar cahaya.
*
malam ini
tiap kata pada sajak ini
adalah aliran makna yang mengalir ke muara doa;
semoga kau baik-baik saja, aku selalu
berdoa untuk kesehatan,
keselamatan,
kebahagiaan
kamu.
*
meskipun suara-suara padam
dalam suatu keheningan,
aku ingin kita saling menyalakan
kesetiaan
tanpa saling bertanya pada kecemasan.
*
Ran,
aku adalah bintang jauh
yang kagum pada semerbak harum bungamu.
*
malam menyalakan kerinduan
pada tubuh kunang-kunang yang kehilangan
sesuatu entah sebuah kenangan
yang tiba-tiba terbayang dalam ingatan
ketika pertemuan menyiapkan perpisahan.
*
dingin.
*
angin meriwayatkan hikayat perjalanan
pada sepi yang tak beranjak pergi.
*
SeuLanga,
kita adalah gemuruh laut yang cemburu
pada hembusan angin
yang membuat awan terapung jauh.
lalu kita menghempaskan ombak kerinduan
ke tepian
yang tak henti menerima setiap amukan.
*
soba ni iru yo…….
*
hujan telah reda di matamu,
tetapi tatap mataku selalu bergerimis.
*
dalam sajakku
kau selalu bercahaya meskipun matahari
menjadi susut di wajahmu,
malam di matamu masih gemerlap.
*
aku ingin persahabatan kita teracik istimewa
hingga beraroma
sepanjang masa…………….
***
(STAR 648. Yasir Evi, 04112012, 01.36)