Aside

DaMar 9

yang berlayap-layapan dari telaga mataku
adalah rindu yang tak kunjung jelma.

***

tadi pagi
sapamu seperti kehangatan
yang menetaskan kata-kata paling cahaya
di palung terdalam hati.

***

…….
lalu kukabarkan tentang kabar
yang tak sempat bertukar
antara kita dalam persahabatan yang mekar
…….

(STAR 662. Yasir Evi, 25112012, 19.41)

Aside

Kita Setelah Menyaksikan Gaza pada Sebuah Layar yang Menyuguhkan Duka

apa kita harus bertepuk tangan
ketika tayangan duka berakhir di mata
tapi masih berlanjut dalam nyata?

apa kita harus memejamkan mata
ketika suara-suara duka tak henti-hentinya
berlayap-layapan mengetuk jendela hati kita?

apa kita harus terdiam dalam kemah keheningan
ketika erangan duka memekakkan kehilangan
yang tak berlalu begitu saja dalam ingatan?

apa kita harus apa? …..

(STAR 661. Sanatoryum, 25112012, 16.47)

DaMar 8

senyum matahari pudar di kota ini
seperti tertawan kabut sepi
yang memekatkan kerinduan di hati.

***

angin mengecup kening hening yang tubuhnya mulai berguguran ke halaman pagi. sebab bunyi telah menetas dari sunyi yang terpendam sebelum langit meluas bening.

lalu aku menemukan senyummu
di antara remah bara kata; sisa nyala puisi tadi malam,
yang sebentar lagi akan meninggi
dan bercahaya pada tangkup hari……..

(STAR 660. Yasir Evi, 21112012, 00.15)

Sepiring Nasi Putih dan Semangkok Kolak di Malam Penghujung Musim Gugur

:para penghuni Y.E.

hangatnya makan malam bersama;
sesaat tak ada yang kedinginan
seperti angin di luar sana.

sepiring nasi putih
mengundang selera ke gua gairah mulut
yang tak berhenti mengunyah kelezatan.

ikan goreng terlalu renyah
dalam memaknai percakapan kita
tentang aneka rasa.

sambal terasi menyalakan perapian dalam perut
yang lama dipadamkan oleh rasa hambar.

semangkok kolak
seperti mengajak
kita mengecap setiap kepuasan
dengan lidah yang tak kering kesyukuran.

(STAR 659. Yasir Evi, 18112012, 20.39)

Ketika Kamu …….

:SeuLanga

aku hanya bertanya arti kehilangan
pada kerjap sunyi
yang memejamkan segala bunyi

sebab aku tak ingin mendengar jawaban
yang pasti.

(STAR 658. Yasir Evi, 18112012, 14.02)

Kerlip Lilin Sunyi

ambil saja binar mataku, Malam!
sebab dalam gelap aku tak perlu memejam
dan juga tak perlu memadam
kerlip lilin sunyi di dalam kamar hati……

(STAR 657. Yasir Evi, 15112012, 00.46)

Meskipun Pertemuan telah Menyiapkan Perpisahan

:Nelly

rambutmu selebat hujan
ketika terakhir kali aku mengusap kepalamu;
perlahan-lahan aku mengucapkan perpisahan.

pagi itu
rambutmu tergerai seperti melambai
kepergianku.

belum sempat kubalas lambaian itu
sebab aku tak ingin mengenangnya
sebagai sebuah perpisahan………

(STAR 656. Yasir Evi, 12112012, 18.16)

Aside

DaMar 7

yang berderai dari kerjap matamu
adalah rindu yang bergelayutan;
yang ingin menjadi rinai gerimis sore tadi.

biar awan saja yang terapung jauh
membawa butir-butir rindumu ke langit tinggi;
yang setia membaca setiap gejala
yang siap menampung segala rahasia.

biar rindu itu tumpah
bersama hati yang bersujud tenang di atas sajadah
yang terhampar dalam keheningan malam

sebab dari matamu
akan mengalir air jernih
ke muara doa,

biar juga besok pagi
ladang kataku tak kering;
puisi akan menjadi padi berisi
dan kau bisa memanen tiap tangkai maknanya
hari demi hari…….

(STAR 655. Yasir Evi, 11112012, 19.11)

DaMar 6

/1/
pagi tak mengerjap
menatap bibirmu yang bergetar
meneteskan do’a ke atas sajadah kerinduan
pada-Nya.

/2/
hening.

langit terbentang sebagai luapan cahaya.

matahari merias wajah pagi.

/3/
pagi tak menguncupkan bunga mimpi
ketika senyummu mekar sempurna di pucuk hari.

/4/
selamat pagi.

(STAR 654. Yasir Evi, 10-11-12, 03.12)

Aku Menyebutnya Kehilangan yang Asing Ketika Merindukan Kamu

yang merayap dalam darahmu
yang tak bersayap pada tubuhmu
adalah keterasingan.

***

yang tak pernah asing dari kehilangan itu
adalah kerinduan.

***

itu sebabnya
kau merindukan sepasang sayap
demi menemukan kebebasan
yang entah punya siapa.

***

yang tak pernah hilang dari keterasingan itu
adalah kerinduan.

(STAR 653. Yasir Evi, 10-11-12, 02.06)

DaMar 5

pagi bersimpuh
setelah kehilangan kesejukan embun
yang luruh bersama keheningan.

aku bergegas menulis sebuah sajak
biar maknanya tak terkelupas
bersama tetes-tetes embun yang sangat lekas
gugur dalam keheningan.

kata-kata dibisikkan bibir angin
yang berhikayat pada sepi.

tetapi aku tak menuliskannya sebagai rangkaian bait sajak,

aku hanya ingin makna sajak ini terurai
sebagai cahaya pertama yang membangunkan pagimu
sebelum segalanya luruh
sebelum pagi di kotamu bersimpuh.

(STAR 652. Yasir Evi, 07112012, 23.16)

Sajak Cinta

:my future princess

tak perlu menunggu langit berbunga
tuk menuliskan sajak cinta.

aku hanya ingin mendengar debur ombak di dadamu
ketika kau menyentuhku dari jauh dengan tatap matamu.

(STAR 651. Yasir Evi, 07112012, 16.03)

Aside

DaMar 4

malam yang tak berbintang
seperti terapung di hitam mataku,

barangkali gemintang itu
telah berguguran ke telaga matamu
sebab tadi sore semburat senja
yang tak terlalu jingga itu
telah gagal membaca guratan persahabatan kita.

rembulan yang menguncup di langit itu
belum terpetik sabitnya
sebelum kau tersenyum bahagia.

(STAR 650. Yasir Evi, 06112012, 20.41)

DaMar 3

secarik kertas.
coretan hati tak bergaris jelas.
imaji tak berbatas.

akupun merangkai kata-kata yang tersaji dalam heningnya diam.

***

malam itu aku pernah
bercerita perihal daun yang berubah
warna menjadi warna senja yang paling jingga
setelah menatapnya agak lama.

daun itu telah luruh terpetik waktu.

***

dingin malam ini telah mengepung risau dari segala penjuru

itu sebabnya aku
ingin menjadi puisi pada kerjap matamu
untuk bertahan di ujung kecemasan.

(STAR 649. Yasir Evi, 04112012, 20.26)

Secarik Surat Untukmu (12)

:SeuLanga

udara malam yang dingin di kota ini
seperti menggigit bibir cuaca yang terlalu
gigil untuk berkata tentang kerinduan

itu sebabnya
lewat sajak ini kukabarkan
tentang segala rindu yang terselimuti ketulusanku.

*

segala puji bagi-Nya
kata-kata tak akan kekeringan makna
selama tertulis dengan pena persahabatan yang nyata

semoga terbaca secara merata dan meninggalkan jejak-jejak pemahaman di hatimu.

*

semoga kata-kata ini memancarkan sinarnya di sana
ketika matamu berbinar cahaya.

*

malam ini
tiap kata pada sajak ini
adalah aliran makna yang mengalir ke muara doa;

semoga kau baik-baik saja, aku selalu
berdoa untuk kesehatan,
keselamatan,
kebahagiaan
kamu.

*

meskipun suara-suara padam
dalam suatu keheningan,
aku ingin kita saling menyalakan
kesetiaan
tanpa saling bertanya pada kecemasan.

*

Ran,
aku adalah bintang jauh
yang kagum pada semerbak harum bungamu.

*

malam menyalakan kerinduan
pada tubuh kunang-kunang yang kehilangan
sesuatu entah sebuah kenangan

yang tiba-tiba terbayang dalam ingatan
ketika pertemuan menyiapkan perpisahan.

*

dingin.

*

angin meriwayatkan hikayat perjalanan
pada sepi yang tak beranjak pergi.

*

SeuLanga,
kita adalah gemuruh laut yang cemburu
pada hembusan angin
yang membuat awan terapung jauh.

lalu kita menghempaskan ombak kerinduan
ke tepian
yang tak henti menerima setiap amukan.

*

soba ni iru yo…….

*

hujan telah reda di matamu,
tetapi tatap mataku selalu bergerimis.

*

dalam sajakku
kau selalu bercahaya meskipun matahari
menjadi susut di wajahmu,

malam di matamu masih gemerlap.

*

aku ingin persahabatan kita teracik istimewa
hingga beraroma
sepanjang masa…………….

***

(STAR 648. Yasir Evi, 04112012, 01.36)

DaMar 2

aku ingin puisi ini menjadi hujan deras
biar langkahmu tak beringsut jadi kecemasan
agar dukamu hanya tumpah dalam genangannya.

biarkan hujan terisak-isak menjadi tangismu
sebab aku ingin kau menyimpan air mata
untuk sebuah pertemuan yang penuh keharuan
sebab di hari itu
rintik hujan tak berjatuhan
hanya ada pelangi yang melengkung pada wajah teduhmu
setelah cahaya senyuman di pucuk bibirmu
dibiaskan tetes-tetes bening dari sudut mata itu.

(STAR 647. Yasir Evi, 03112012, 00.02)

Yang Luruh

”ini sajak sangat menyentuh”,
katamu.

belum sempat kata-kata terbaca utuh, maknanya sudah luruh di sudut matamu

tetes demi tetes.

***

rinduku
ini seperti bertubuh rapuh.
berserakan jatuh
sebelum sempat memeluk tubuh
kamu.

(STAR 646. Yasir Evi, 02112012, 19.10)

Sebelum Cahaya

/1/
dulu embun yang pernah bergelayutan pada rumput itu sempat bercerita bahwa ada langkah kaki yang tergesa-gesa menjauh dan menjatuhkannya dari pelukan pagi, lalu ada langkah kaki lain yang entah milik siapa menginjak rerumputan setelah embun itu kehilangan sejuknya.

/2/
dulu selalu ada cerita meskipun keheningan makna belum terpetik sempurna dari ladang kata.

/3/
telah kuterbitkan sebait puisi cinta sebelum cahaya merambat pada pucuk pagi. biar ia terbaca dengan nyala mata yang tak terlalu bercahaya.

/4/
telah bersinar kerinduan dalam suatu keheningan sebelum cahaya.

(STAR 645. Yasir Evi, 02112012, 00.27)

DaMar 1

telah berkisah setiap kata
tentang segala rahasia sajakku,
tetapi hujan selalu bergegas jatuh
dan membeda-bedakan suara
yang berkata rindu.

kau tersenyum pada ranting yang tersipu
menyembunyikan rindu pada dedaunnya
yang dibiarkan jatuh ke tangan angin
sebelum ia menjadi tanah yang menumbuhkan.

(STAR 644. Yasir Evi, 31102012, 21.43)