Aside

Tersentuh Putihmu

:Salju

kata-kataku kuyup
ketika kau jadi kuncup
yang hanya mekar
sebentar
di langit kota ini,

kau sangat lekas berguguran
meskipun tanganku bergemetaran;
belum sanggup memetik putihmu.

membayangkan bibir mungilmu yang tak bernoda itu
memberi kecupan pertama pada wajah lelahku;
ah alangkah dinginnya sentuhanmu!
pantesan tubuhku enggan menerima gigilmu
meskipun kamu tak benar-benar asing bagiku.

dan wajahku memerah malu
tersentuh putihmu.

(STAR 695. KBRI Ankara, 28022012, 14.50)

Angklung (1)

rentetan nada
mengalun dan mengetuk-ngetuk ingatan
pada potongan bambu
yang kembali merimbun di ruangan ini;
bernyanyi bagimu negeri……..

jemari menjelma
dedaunan bambu yang bergemerisik;
menjadi bisikan rindu
yang semakin menggema di negeri jauh……..

(STAR 551. KBRI Ankara, 15062012, 17.34)

Payung Hitam

/1/
ini hujan betapa duka
mengguyur kepala para wanita
di negeriku, Indonesia

/2/
rintik-rintik kesedihan
tak berkesudahan
tak pernah reda
sebab tanah negerti ini terlalu gersang keadilan

/3/
rinai hujan ini
tak kunjung membasahi
istana merdeka sebab atapnya terlalu baja
tuk ditembusi rintik-rintik kesedihan
berjuta-juta rakyat jelata

/4/
di luar pagar istana
masih di jalan-jalan yang dulunya
bersaksi atas kemerdekaan bangsa,
para wanita berpayung hitam berdiri dalam kebisuan belantara ibu kota
sebab sejak itu kepala mereka telah diguyur hujan ini
tak henti-hentinya

/5/
ini hujan betapa duka,
ini hujan adalah hujan air mata
yang diperas oleh para penguasa
dengan tangan-tangan bejatnya

(STAR 528. KBRI Ankara, 12052012, 17.13)