Dukamu, Dukaku

: Tangse

 

arakan awan kelam

memendam dukaku

juga dukamu di langit Ankara

 

angin berhembus ke wajahku

membelai kegundahan yang beberapa hari lalu

merias raut wajahku

 

ketika berdiri di depan cermin pagi ini

aku melihat air bah yang meluap

serta menghanyutkan tawa ceria

bersama rumah-rumah berdinding kayu

 

ketika berdiri di depan cermin sore ini

aku menatap wajah air bah

yang sedang marah

pada mereka yang pasrah

 

ketika berdiri di depan cermin malam ini

aku membayangkan hutan yang kehilangan hijaunya

sebab tangan-tangan manusia telah menebang pepohonannya,

lalu ia menangis lewat air hujan yang dibiarkannya mengalir ke sungai-sungai

untuk menyampaikan dukanya pada mereka.

 

(STAR 495. Hisar Evi, 29022012, 16.03)

Menungguku

“Aku akan menunggumu, terus menunggu sampai kau datang”, ujarmu memecah keheningan malam itu. “Kau harus kembali, janji?”.

“Iya, jangan khawatir Adinda, meskipun tersesat aku hanya akan mencari jalan pulang ke pelukanmu”, jawabku mantap.

“Kalau begitu aku tidak akan menunggu”

“Hah?? Kenapa?”

“Karena ada kemungkinan kau akan tersesat dan menemukan tempat persinggahan baru”

“Jadi aku harus berbuat apa? Kau tahu, aku harus menempuh perjalanan ini, tak mungkin kita bersatu sekarang”

“Aku tidak menahanmu pergi. Tidak pernah. Aku juga percaya kepada takdir. Ia akan menuntunmu ke pelukanku jika itu yang tertulis di kitab nyata-Nya”

“Lalu?”

“Aku tidak akan menunggu. Hanya berdiam diri di ranah ini. Aku akan menjemputmu”

“Jadi aku tidak perlu melangkah pulang?”

“Tidak. Kau harus tetap teguh mencari jalan pulang. Teruslah melangkah bersama doa dan harapan. Aku juga begitu. Aku ingin kita bertemu lagi di tengah perjalanan itu. Ketika kau kehilangan arah di luasnya samudra, aku akan menyalakan lampu mercusuar di pantai penantian. Ketika kau tersesat di rimba raya, aku akan mencarimu dan membawa obor untuk menerangi jalan setapak yang kau tempuh. Aku juga akan membangun jembatan di antara hati kita”.

Aku terdiam. “Ada kemungkinan kau akan tersesat juga ketika menjemputku”, bisikku di dalam hati.

(CerMin 14. Perçin Evi, 21022012, 19.29)

Kehilangan (1)

kata-kata terdampar
di pantai hatimu
setelah lama berlayar di samodra imaji,
tetapi
kamu dimana?

aku telah melabuhkan rinduku
juga makna setiap kata yang kubawa,
tetapi
kamu dimana?

sepi
sendiri aku menyepi,
hanya ombak sunyi
yang meriakkan kegundahan hati

kamu dimana?

(STAR 493. Hisar Evi, 11022012, 12.06)

Muara Cinta

hanya berupa serpihan-serpihan hari lalu, yang hanyut dalam aliran waktu, menuju muara keabadian yang menunggu.

cinta itu akan menyatu.

 

 

adalah status facebook yang baru saja saya update. Kata-kata itu terangkai begitu saja saat jemari menekan-nekan keyboard laptop di depan saya.

Status saya ini tidak berhubungan dengan hari ini yang mereka (baca: orang-orang modern) sebut sebagai hari kasih sayang alias Valentine Day. Sebab bagi saya, cinta itu tidak identik dan dilebih-lebihkan hanya pada satu hari tertentu. Cinta kepada siapapun selayaknya diungkapkan setiap waktu, khususnya cinta kepada Allah, Sang Pemilik cinta hakiki.

Di kehidupan ini, saya berusaha dicintai oleh Allah dan juga oleh banyak orang. Cinta yang saya maksud bukan dalam arti sempit. Tetapi cinta yang berupa kasih sayang tulus. Harus ikhlas dalam menyayangi di setiap waktu.

Cinta yang tidak dicemari, selalu mengalir deras dari waktu ke waktu. Cinta yang memulihkan dahaga orang banyak. Cinta yang tak akan pernah hilang karena akan bermuara di keabadian.

Cinta itu akan menyatu, tidak akan hilang atau pun bercerai berai.

(CaRing 3.  Hisar Evi, 14022012, 16.03)

Selalu Hangat Kasihmu

inginku

hidup dalam dekap

hangatnya sebuah pelukan

ibu,

selalu.

***

hanya sepercik kasih-Nya

dilimpahkan pada tubuh Ibu

yang jelma perapian di musim dingin,

selalu menghangatkan ingatanku.

Ibu

padamu kudekap hangat itu

tak kulepaskan kehangatan kasihmu

selalu.

(STAR 492. Hisar Evi, 10022012, 01.19)

January’s Status

15th

  • mandi hujan salju di kampus ^__^
  • I’ve just watched “Di Bawah Lindungan Ka’bah”.

    Subhanallah, sungguh indah dan bermakna cintanya Hamid pada Zainab ♥

    “Hamid, jika dunia ini terlalu sempit untuk kita, biarlah Allah membuka pintu lain untuk kita….”

  • I’ve decided.
    To heal this, I must go away for a while.

    c.u. when everything is well again.

    *”Kalau ada badai, jangan berhenti, teruslah berjalan”.

16th

  • Everything is well again, so I came back 😀

    I learned this: “jangan khianati cinta masa depanmu dengan cinta-cintaan masa sekarang & jangan pedulikan amukan rasa yang membadai di hati karena cemburu tak beralasan”

    All iz well karena kita tidak pernah sendirian,
    I ♥ Allah.

  • suara-suara pinggiran jelma angin malam; terabaikan meskipun memberi gigil.

19th

  • constructing or designing a map of life till 27th years old period and also the daily schedule with its targets.

    “All is the plan, do the best accordingly though we never know when everything would end,
    Manusia boleh berencana, tetapi rencana Allah lah yang lebih pasti terlaksana.”

  • Offline mode has ended.
    Working with some new plans for a better life.

 

20th

  • dingin yang menggigit. -_-

 

21st

  • möb reborn yesterday.
  • dingin menembus dinding kamar ini,

    di luar, butir-butir salju berdansa dengan angin, bersepakat menyebarkan gigil ke tubuhku.

    Hmm, sebuah persekongkolan yang teramat dingin -_-

  • a ♥ -ly day is the day when I can do nothing but ♥ -ing YOU.
  • tidak boleh terlalu dekat karena sesuatu yang menamakan dirinya c i n t a akan bicara.

    #SaveUr ♥ ForFuture

  • dipendam saja, kalau sudah cocok ♥ akan tumbuh, kalau sudah ikhlas ♥ akan mekar, dan kalau sudah direstui-Nya ♥ akan berbuah ranum……
  • salju itu lembut, juga rapuh jika disentuh. namun akan keras dan licin ketika diinjak-injak.

    persis manusia !

    #aRandomThought

 

23rd

  • Suara Opick & Raihan menemani renungan malamku sebelum beranjak ke alam mimpi.
    Aku rindu
    rindu
    rinduuuuuu
    rindu qalbu pada-Mu.

 

24th

  • kebersamaan ini serupa kebersamaan asrama dulu. hangat yang teduh. 🙂

 

25th

  • salju paling tebal 2012, waaaaaaaah menggoda sekaliiiii *_*

 

27th

  • Subhanallah, gerimis salju. Love it soooooooooooo much *_*

    *salju memutihkan kerinduanku pada kalian: keluarga, teman-teman, para sahabat……

 

29th

  • air mata cinta karena aku sayang mereka.

    #rindukehangatankeluargadimalammusimdingin

 

30th

  • Cinta itu, embun yang bergelayutan di ujung daun, berani melepaskan meskipun perlahan-lahan.
  • Cinta itu, sapaan manja di kala jenuh menyelimuti raga.
  • there is no bad day, there is only bad timing.

    #randomThought

  • salju yang dulunya lembut menjadi licin -menjatuhkan langkah-langkah ragu, sebab terinjak-injak.
    hanya kehangatan matahari yang mampu meluluhkannya.

    kau adalah matahari itu di musim dinginku <titik>

  • tak mau meninggalkan jejak di jalan itu, hanya akan dibekukan salju.
    jika kau ingin mencarinya,
    jejak-jejakku ada di jalan setapak yang akan mengantarkanmu ke mata air, di rimba kenangan.
  • ahh, kehangatan kata berupa K I T A.

    # ♥ -ly status

  • terbesit harap angan pada cinta semu, tak mungkin tumbuh palagi mekar.

    #loverdosis

 

31st

  • Fiksi miniku adalah gerimis kata yang bibirnya mungil, namun makna yang dikucurkannya serupa badai hujan besar.

 

Memulangkan Kenangan

wajah-wajah menua dalam kerinduan
yang menahun di perantauan.

aku ingin memulangkan kenangan
yang sesak di ruang pikiran
berkeping-keping dalam tumpukan
masa-masa lalu, juga untuk masa depan
yang kehadirannya telah dipastikan.

(STAR 491. Bus 437, 31012012, 18.22)

Terlalu Lama Terpendam

ada kasih terengkuh
meluapkan kebisuan kata
yang lama tak bicara
selama diam masih ada

ahh, lama tak beranjak
ke perjalanan setapak
yang sepi dalam menempuh jarak.

(STAR 489. Hasköy, 29012012, 22.06)

Musim Dingin Tahun Ini (11)

jejak-jejak terperangkap
dalam kebekuan jalan
malam ini:
tersisa sepi mengendap.

gigil ini
hinggap di kuntum kerinduan
pada sebuah nama,
kamu kah?

(STAR 488. Hasköy, 29012012, 21.46)

Diary Merah Muda

Malam semakin larut. Entah kenapa mataku belum terpejam. Berbagai peristiwa yang ingin kulupakan muncul kembali ke permukaan.

Kulirik sepintas diary berwarna merah muda itu. Ia masih tergeletak di meja belajar. Enggan kusentuh. Percayalah. Aku tidak menginginkan kehadirannya di ruangan ini. Juga tidak ada ruang spesial buatnya.

Semua berawal dari sebuah perhatian seseorang padaku. Tak pernah kuduga sebelumnya kalau semua ini sangat berlebihan. Ia telah terjebak dalam perangkap perasaannya sendiri. Sungguh aku tidak memasangnya. Tiba-tiba saja ia memberikan kejutan yang berhasil mengejutkanku. Sebuah akhir penuh kejutan.

Ia telah berubah. Perhatiannya itu yang telah mengubahnya. Sialnya aku baru sadar setelah membaca halaman pertama diary merah muda itu:

“Adikku, telah mekar sekuntum mawar merah muda di taman hati Abang. Ia harum semerbak. Wanginya menggugah rasa yang telah lama membuncah di dada.

Sejak bertemu denganmu, hari-hariku kembali berwarna. Aku menemukan keceriaan mentari di wajahmu yang menghangatkan pagiku. Purnama di wajahmu selalu benderang di langit malamku.

Adikku yang jelita, kau adalah sekuntum mawar merah muda itu.

Ya, hanya namamu seorang yang mekar di hati Abang.

Maaf karena Abang baru berani mengungkapkan rasa terpendam ini di hari perpisahan kita. Terimalah hadiah tulusku berupa diary berwarna merah muda ini. Semoga kau mengisi lembar-lembar halaman selanjutnya dengan curahan kata-katamu. Semoga saja makna kebersamaan kita bermekaran di diary ini.

The man who adores you.”

Kubiarkan halaman selanjutnya kosong. Aku tak akan menulis sepatah kata pun. Sebab semuanya, termasuk dirinya, adalah omong kosong !

(CerMin 13. Akyurt, 25012012, 07.39)

*kisah di atas adalah fiktif belaka, pabila ada kesamaan kisah atau peristiwa, memang disengaja.

Dingin yang Menyapa

pabila malam sedingin ini
menyapa sepi yang kita pelihara
bertambahlah duka tanpa kata
“kita”.

sudah pasti hening menyelimuti rasa
yang terjaga jarak raga
kita.

sudahlah
tak perlu keluh kesah

biarkan dingin menyapa raga
sebab jiwa kita hangat dalam cinta.

(STAR 487. Akyurt, 24012012, 23.35)

Sajak Segelas Kopi Penuh

segelas kopi penuh
menguapkan jenuh
dari pikiran-pikiran gaduh

***

ahh,,
kebersamaan ini adalah hangat yang teduh.

(STAR 486. Akyurt, 24012012, 22.55)

*selamat membaca kawan-kawan, “semakin banyak membaca semakin banyak halaman Istighfar” -Rafly.

Sebuah Kenang yang Mesra

menyentuh permukaan sebuah kata
yang dulunya terbenam mesra
di pelukanmu, Ibu.

aku hanya mengenang
tanpa sebuah balasan
yang pantas untuk menggugah rasa itu.

ohh Ibu,
kasih sayangmu masih terbenam mesra
inginku memeluknya
lagi.

(STAR 485. Akyurt, 24012012, 18.02)

Jendela Kehidupan

jendela kehidupan harus dibuka
meskipun perlahan-lahan
kadang-kadang ia berderit
menahan dorongan kemauan

biarlah ia terbuka
agar keindahan dunia
terintip dengan sempurna
hingga mata-mata ikut terbuka
tak selebar jendela biasa.

(STAR 484. Akyurt, 24012012, 17.02)