Tubuhku tak Butuh Sentuhmu, dari Jauh Senyummu Menyembuhkan Segala Macam Rinduku

:my future princess

ketika aku lagi demam rindu malam-malam seperti ini
aku langsung keluar rumah sebentar
dan di langit kutemukan senyummu yang sedang tersangkut di ujung rembulan yang melengkungkan sabitnya

(STAR 877. Botanik, 30062014, 21.55)

Kutuliskan Kerinduan

kutuliskan kerinduan ini dengan perasaan, sehingga tak ada kata-kata
dan kenangan yang sia-sia terluka
sebelum tertusuk tajam matamu

(STAR 876. Botanik, 29062014, 00.10)

Hujan Pertama di Awal Bulan Ramadhan

/1/
di hari pertama puasa
hujan memulihkan dahaga pepohonan
sementara kerongkongan kami kekeringan

/2/
hujan tak peduli pada hitam rambut kami, ia masih mencintai hijau dedaunan yang rimbun menawan
padahal di kepala kami ada cinta yang tumbuh memanjang, susah berguguran dan tergerai indah sampai menjuntai ke tanah.

/3/
memang hujan tak datang sendirian,
hujan turun bersama rintik-rintik kerinduan (atau kesedihan)
yang berjatuhan dari mata Ibu yang memandang langit sama
yang menaungi anak-anaknya di kejauhan sana.

(STAR 875. Aydınlıkevler, 28062014, 16.24)

Laut Berkemelut

:my future princess

jika kau laut
berhentilah berkemelut
dengan gelombang pasang surut

karena kau akan sanggup menggapai
aku di daratan pantai yang landai.

(STAR 874. Aydınlıkevler, 26062014, 02.07)

Secarik Surat Untukmu (15)

setidaknya kita sempat bertukar kabar lewat surat
sehingga aku mampu memandang matamu melalui mata kata; mata yang lihai berbicara

jangan salahkan ia yang ingin berlama-lama menatap matamu
sebab aku ingin menangkap basah kisah lalu yang tak terucapkan dengan bahasa tanganmu.

mata menyimpan jutaan kenangan, mungkin lebih,
pasti lebih banyak dari pikiran yang meruang sebagai gudang ingatan itu.

(STAR 873. Aydınlıkevler, 21062014, 14.03)

Rindu Lama

:Nelly

/1/
tentu tak ada rindu yang baru untuk adikku yang cantik. aku (akan) pulang dengan rindu yang sama, dengan rindu lama; rindu yang telah usang tapi tak pernah lekang dari dentang waktu.

/2/
tiada yang memelukku lebih erat selain rindu sesaat. rindu yang singkat tapi sangat cepat mengantarku pulang ke pelukan hangat orang-orang yang aku sayang.

/3/
jika kau bertanya apa itu rindu, jawabanku akan sesederhana ini: rindu adalah jubah sang waktu yang paling usang, compang-camping tapi ia selalu mengenakannya ketika mengunjungi kesepianku, lalu ia mencopot jubahnya sebentar buat menyelimuti tubuhku agar tak lagi dikerubungi sepi.

(STAR 872. Aydınlıkevler, 19062014, 02.06)

Rindu Memang Bunyi yang Telah Usang tapi Ia Tak Pernah Lekang dari Dentang Waktu

rindu itu suara paling sunyi
yang sering kau dengar ketika menyendiri,
ia adalah bunyi yang telah usang (seperti lagu-lagu sumbang yang dinyanyikan segerombolan peronda yang menjaga malam dari kesepian masing-masing)

(STAR 870. Aydınlıkevler, 18062014, 22.49)

Pencarian

apa yang kau cari, Sayang?
sunyi lagi bersembunyi di balik rembang petang
sebentar lagi malam akan menelan bebayang siang
dan aku belum juga menemukan jalan pulang

akukah yang kau cari-cari sejak tadi pagi?
tapi aku tak akan bertemu matamu yang bergelimang cahaya itu, mataku keruh (tak sebening telaga matamu); terlalu penuh dengan kekosongan waktu masa lalu…..

(STAR 868. Subayevleri, 14062014, 20.05)

Berjalan dari Kesepian

setelah mengakar kuat di tubuh,
kesepian akan tumbuh
dan menjalar seperti belukar lebat yang menyumbat telinga dari suara-suara luar
jika kau tak segera berjalan menjauh dari kesendirian itu

berjalanlah
ajak langkah-langkah kecilmu tumbuh di jalan-jalan besar
setelah lelah mendaki jalan kecil berkerikil tajam

berjalanlah
jangan takut terjatuh, Kawan
siapa saja pernah terluka di jalan kehidupan,
meskipun langkah pertama tertatih-tatih bergemetaran
ia akan melatih kesabaran

(STAR 867. Hasköy, 09062014, 21.24)

Tinggal Kenangan

/1/
”selamat tinggal pada alamat yang tertinggal di selembar surat”
barangkali ia akan kekal di sana sebagai pengingat: bahwa aku tak perlu alamat rumahmu untuk sekedar mengantar kerinduanku.

/2/
selamat tinggal pada hukum kekekalan kata!
kata-kata berbaring di ranjang puisi
mereka hampir sekarat, huruf-hurufnya terikat takdir.
kata-kata menyebut namamu berulang kali
sebelum menghembus nafas makna terakhir.

/3/
selamat tinggal pada angka-angka yang siap tanggal dari setiap pergantian bulan di kalender muda,
terima kasih, kau masih mengingat dan mencatat pertemuan dan kenangan kami berdua.

(STAR 866. Pursaklar, 08062014, 12.59)

Dongeng Hujan di Hari Hujan

anak-anak hujan kabur dari awan mendung jahat yang mengurungnya dalam ruang hitam pekat
(kita menamakan mereka Gerimis; rintik-rintik hujan yang masih kecil)

lalu ibu hujan dan bapak hujan beramai-ramai mengejar-ngejar langkah mereka sampai ke tanah
(hujan turun lebat dan akhirnya mereka bertemu anak-anaknya di jalan, di selokan, dan di bait-bait puisi
lalu rindu mereka meluap-luap jadi sebuah genangan yang melimpah ruah
dan menjadi sebuah kenangan dalam puisi Sapardi)

(STAR 865. Pursaklar, 07062014, 10.44)