Talking Mind’s JULY

July pun datang. Kau masih beradaptasi dengan suasana baru yang menyelimutimu. Kau semakin jarang makan nasi dan ikan. Kau mulai membiasakan lambungmu untuk mencerna makanan pokok mereka, roti besar keras, 3x sehari (kadang-kadang 2x). Kau menyebutnya ”roti buaya”. Kau juga mulai mengenal makanan-makanan ”aneh” lainnya, seperti : Fasulye, Nohut, Makarna, Börek, dll. Yang jelas, kau belum bisa makan Zeytin dan Peynir, belum bisa minum Yogurt dan Ayran. Lidahmu tak mau mengecap keanehan rasanya. Ya, semuanya berbeda dengan masakan Ibundamu. Pada saat-saat seperti itulah, kau sangat rindu masakan tangannya. ”Makanan ibundamu adalah makanan terenak di dunia”. Kau juga rindu dengan suasana rumahmu. Mungkin itulah yang disebut ”homesick”. Muncul ketika kau sedang berada di jarak 13 jam penerbangan dari rumahmu. Ya, homesick pertama dalam hidupmu !!!

Di lembaran kesepuluh, kau membeli SIM card Avea perdanamu di Taksim yang bernomor : +905068598404. Kau mendaftar HP N 3200 mu. Seiring berjalannya waktu, kau sadar kalau pelayanan TELKOMSEL ataupun operator-operator lain di negerimu jauh lebih bagus daripada yang disini.

17 Juli 2010, lembaran yang kan selalu kau kenang. Sore itu, penantian panjang berbuah hasil. Hasil yang menentukan letak jembatan impianmu. Alhamdulillah, dengan mengucap kata-kata syukur, kau diterima sebagai Mahasiswa Middle East Technical University (METU) jurusan Biological Science….

Hari-haripun berlalu, kau masih memiliki banyak waktu luang di sela-sela kursus Bahasa Turki. Kau memanfaatkan waktu itu dengan belajar persiapan English Test Proficiency METU di sebuah asrama Florya. Kau memaksa dirimu untuk belajar mandiri atau yang disebut ETUD. Lagi, kau terkenang masa-masa kehidupan di Asrama SMA Fatih BBS. Kau sempat membenci ETUD. Tapi, sekarang kau sangat bersyukur dengan paksaan ETUD 3 jam sehari itu. Manfaatnya begitu besar bagimu. Ya, kau mulai menyukainya.

Hari minggu terakhir Juli, Istanbul menjadi saksi bisu kedatangan anggota-anggota dewan DPRA (Dewan Perwakilan Rakyat Aceh). Kalian, mahasiswa-mahasiswa asal Aceh, diundang makan malam dengan mereka di sebuah restoran dekat Aya Sofya. Kau duduk berhadapan dengan Ketua DPRA di meja makan. Kau mencoba untuk tidak bersu’udzan dengan kedatangannya. Yang penting, mereka memberi motivasi untuk kalian, membuatmu semakin bersemangat berjalan di jembatan masa depan ini.

Akhir Juli pun datang. Pengumuman diterimanya kau di Universitas Selçuk Konya jurusan BIOLOGI menutup lembaran Juli. Kau bersyukur juga, tapi kau telah memilih METU sebagai jembatan masa depanmu. Semoga saja kau mampu berjalan disana….