:Istriku
Cahaya meluaskan panas matahari yang ingin menghangatkan nyala semangat kata-kata
yang barangkali terkapar dingin di ruangan karena lapar dan dahaga,
dan kutuliskan mereka sebagai rangkaian bunga yang beraroma cinta berwarna cerah menyala
yang memulihkan dahaga serangga.
Reranting meranggas; tak lekas melepas kepergian dedaunan yang akhirnya berubah warna dan dipetik angin dengan santainya,
Sayangku, tak akan kubiarkan namamu luruh dari puisi-puisiku meskipun langit berubah warna dan segala kata menggoda.
Suhu ruangan naik turun karena hembusan dingin buatan dan kata-kata berserakan di atas meja kerja; ingin segera berbaris manis di hadapan matamu yang menyejukkan segala suasana.
(STAR 1158. Banda Aceh, 06012020, 13.00)