:Ikamaters Ankara
kita sulut lagi api kata-kata
yang membara di sudut jelaga.
kita tahu
rindu tak berkarat,
matanya tajam berkilau sampai ke masa lampau
sehingga mengasah kata untuk menikam diam yang terlampau
membisu.
nada-nada lagu Sevgilim mengirim irama musim semi
ke seberang jalan yang lenggang.
kebersamaan kita masih tersaji
hangat
di meja ini
meskipun gelas teh telah lekas minggat.
(STAR 841. Kızılay, 23022014, 21.59)