:Ceudah Keumala
telah lama aku membaca rona katamu
yang terjamah cahaya mataku
meskipun aku belum bisa menerka warna maknanya seperti apa.
lama juga
aku terdiam sebab telah kupejam
segala rahasia sajak-sajakku yang terpendam
dengan kelopak pemahaman yang baik sehingga tertutup
segala kemungkinan untuk meragukan makna yang belum terkatup
sempurna.
sungguh lama
aku ingin bertanya-tanya tentang gubuk luahan rasa itu
yang barangkali dinding rapuhnya pernah bergetar lama
ketika kata-kataku mencari tempat jeda sebentar sebelum melanjutkan perjalanannya.
kau tahu
kuncup-kuncup itu hanya merekahkan persahabatan
yang hijau senantiasa,
perasaan seperti itu adalah kekupu bersayap rapuh;
yang hanya membuat bunga layu dengan segala rayu
sebab mahkota indah itu adalah bandar tempat ia singgah sebentar
untuk sekedar bertukar rindu dengan sari madu.
kau tahu
aku bukan kekupu yang ingin merekahkan keresahan bunga,
aku adalah bintang paling jauh
yang setia membasuh kegelisan penantiaannya dengan cahaya paling biru.
(STAR 715. Yasir Evi, 31032013, 18.33)