:S
Biarkan suara gemerisik ombak
masuk ke bilik sunyi yang tak terisi bunyi
di hati yang bergejolak
menolak keinginan cinta untuk jatuh sekali lagi.
Angin bergerak dari jarak jauh
dan berlabuh pada tubuh dingin
yang sendirian berjalan menyusuri kehangatan pantai yang landai bagaikan pemahaman kita yang dangkal dan gagal mengurai kesunyian kata; kesenyapan kita.
Mari menerjemah sebuah percakapan di laut;
antara jala nelayan dan mata ikan
yang saling memerangkap takdir masing-masing,
seperti itulah menerjemah
kata-kata yang larut dalam berbagai andai seperti kita yang hanyut dalam kemelut badai perasaan di hati.
Sunyi itu
ingin menjarah kedamaian kita; keramaian kata.
Andai kerinduan bisa kita abaikan seperti keramaian kota yang menyesakkan perasaan,
maka kita bisa tenang berbincang-bincang dengan kenangan tanpa takut dilecut waktu yang selalu terburu-buru berjalan ke masa depan.
(STAR 974. Banda Aceh, 12092016, 20.59)