Son Bahar

:My future princess

kukirim sebuah musim yang berbuah matang rinduku
untukmu; Sayangku
di mana hujan sekian lama diperam waktu
sehingga langit membiru

dan hari berseri-seri
sebab matahari yang berwajah cerah itu tak lagi bersembunyi
di belakang awan yang bergerak setelah diarak angin mengelilingi bumi.

kelak kita akan punya satu cinta:
cinta yang saling melengkapi
seperti siang dengan mataharinya dan malam dengan rembulannya
di satu langit yang sama;

langit yang meluas karena ikhlas menerima,
langit yang lekas memberi seberkas cahaya
pada sebuah pagi yang buta,
langit yang tetap bersahaja dan sederhana
meskipun sering berganti warna.

kukirim sebuah musim yang berbuah matang rinduku
untukmu, Sayangku

hanya untukmu.

(STAR 864. Aydınlıkevler, 28052014, 13.00)

Cukup Satu Kata Saja untuk Merindukanmu

:SeuLanga

kata-kata suka mengusikku ketika aku ingin sendirian merindukanmu

kata-kata tak ingin sendirian merindukanmu

kata yang satu merindukanmu bersama kata kedua dan beberapa lain kata, kata-kata lainnya juga merindukanmu seperti itu

kata-kata yang merindukanmu beramai-ramai itu ingin menjadi serangkai kalimat yang memikat dan membuatmu tersipu malu

kata-kata merindukanmu dengan sederhana; dengan menjadi sebuah puisi dari diriku

kata-kata suka mengusikku ketika aku ingin sendirian merindukanmu padahal aku tak perlu banyak kata untuk berkata rindu,

cukup satu kata saja; namamu

(STAR 863. Aydınlıkevler, 27052014, 23.54)

Rumah Bayangan

sia-sia menjauh dari kerinduan ini, Ibu

matahari terik siang ini melahirkan bebayang rumah yang menghadang langkah kakiku.

jangan khawatir Bu,
meskipun jauh aku masih punya rindu yang sama sebagai pintu masuk ke dalam rumah bayangan itu

dan tubuhku bisa berteduh dari penat yang sungguh sangat menyengat tanpa sentuhmu.

jangan khawatir, Bu
meskipun wajah langit cemas membiru,
aku selalu punya rindu
untuk pulang ke rumahmu setiap waktu.

(STAR 862. METU, 22052014, 18.40)

Hujan Sepanjang Jalan

hujan mengguyur pepohonan, membasuh dedaunan,
tubuhnya menggigil kedinginan.

hujan mempercepat pelarian langkah ke tempat yang tak basah,
kakinya menjuntai sampai ke tanah.

hujan mencintai rambutmu yang tergerai menyambut kejatuhannya yang utuh,
tangannya melambai dari ketinggian sebelum menjadi rinai yang tersentuh.

(STAR 860. METU, 05052014, 17.13)

Seranjang

”bagaimana rasanya tidur seranjang dengan puisi?”
tanya seorang pemuda kepada penyair tua.

”ia tak hanya merengkuh tubuhmu tapi juga memeluk mimpimu”
jawabnya pasti.

(STAR 859. Hisar Evi, 05052014, 00.12)

DaMar 31

jangan salahkan aku
bila ada yang cemburu
karena kupinjam namamu untuk judul puisiku

aku sengaja menamakannya kamu
karena ia lahir dari pikiranku yang rindu.

(STAR 858. Hisar Evi, 04052014, 23.47)

Sejak Aku Bersajak

:my future princess

sejak aku bersajak
rindu yang sama selalu bertamu ke rumahku
dan mengajakku bertemu kamu
setiap waktu

sejak aku bersajak
sebaris kata bisa menulis banyak cerita

sejak aku bersajak
cinta telah ada
antara kata dan kita

(STAR 858. Hisar Evi, 04052014, 21.38)