Beberapa tahun silam:
Sebuah pesan singkat menggetarkan Nokia 3200-ku. Langsung setelah jemariku membuka kunci tombolnya, sebuah nama muncul di layar. Nama milik seorang yang sangat jauh namun terlalu dekat dari hatiku.
—————————-
”teman itu
seperti bintang
tak selalu nampak
tapi selalu ada
di hati
^_^”
pengirim: Bintang
—————————-
Aku tersenyum setelah membacanya. Meskipun pernah mendengar kata-kata itu dari teman yang lain, pesan sederhananya itu terlihat berbeda. Kata-kata itu bercahaya serupa kerlip gemintang. Entah kenapa ia tiba-tiba menerangi langit hatiku.
***
Cahayanya tidak pernah redup sampai sekarang. Ia benar-benar telah menjelma Bintang. Aku selalu mengenang kebersamaan kami yang hangat dan teduh dalam sebuah persahabatan. Seperti kata-kata yang dituliskannya untukku:
Ran, tadi malam berjuta kenang menjelma kunang-kunang. Mereka mencari cahaya kata-kata dari ladang jiwa kita. Ingin jadikan kerlip makna. Sebab kelam telah dipekatkan. Sebab sepi sudah diheningkan oleh kerinduan.
Ran, tersenyumlah. Biarkan senyummu purnama. Sebab kunang-kunang ingin jelma gemintang di langit hatimu. Supaya mereka padu dalam cahaya kebersamaan.
(CerMin 16. Perçin Evi, 29042012, 22.51)