”bagaimana rasanya tidur seranjang dengan puisi?”
tanya seorang pemuda kepada penyair tua.
”ia tak hanya merengkuh tubuhmu tapi juga memeluk mimpimu”
jawabnya pasti.
(STAR 859. Hisar Evi, 05052014, 00.12)
”bagaimana rasanya tidur seranjang dengan puisi?”
tanya seorang pemuda kepada penyair tua.
”ia tak hanya merengkuh tubuhmu tapi juga memeluk mimpimu”
jawabnya pasti.
(STAR 859. Hisar Evi, 05052014, 00.12)
jangan salahkan aku
bila ada yang cemburu
karena kupinjam namamu untuk judul puisiku
aku sengaja menamakannya kamu
karena ia lahir dari pikiranku yang rindu.
(STAR 858. Hisar Evi, 04052014, 23.47)
:my future princess
sejak aku bersajak
rindu yang sama selalu bertamu ke rumahku
dan mengajakku bertemu kamu
setiap waktu
sejak aku bersajak
sebaris kata bisa menulis banyak cerita
sejak aku bersajak
cinta telah ada
antara kata dan kita
(STAR 858. Hisar Evi, 04052014, 21.38)
:my future princess
antara kau dan aku, Sayang
hanya berjarak satu sajak yang panjang.
bersabarlah karena kata-kata sedang mencari cinta untuk kubawa pulang.
(STAR 857. Hisar Evi, 11042014, 23.57)
dua mata kata bertemu mata perempuan yang sedang rindu
di jalan puisi itu
(STAR 856. Hisar Evi, 11042014, 23.45)
kusimpan kenangan di lipatan surat beralamat kerinduan,
sangat cepat kutuliskan
tapi tak sempat kukirimkan.
(STAR 855. Hisar Evi, 09042014, 21.36)
seseorang sedang berjalan sendirian dan
dihadang bayangnya sendiri yang terluka parah di tengah jalan.
berdamailah dengan kenangan!
(STAR 854. Hisar Evi, 09042014, 12.18)
seseorang berziarah malam-malam
ke makam puisi (bukan makam politisi)
ingin mengubur dalam-dalam sebuah berita
yang mentah; yang orang-orang bilang tak pernah diolah
sehingga menjadi semacam fitnah.
tiba-tiba ia merinding sendiri
ketika melangkahi sebuah puisi yang terbaring mati,
di batu nisannya tertulis:
”kami berpikir kritis
sebelum kebenaran terkikis habis”
setelah itu ia terperanjat melihat
hantu kata (yang tak berwajah dan rambutnya panjang menjuntai sampai ke tanah)
di depannya berkata:
”wajah fanatisme itu jelek
tak akan berubah cantik sama sekali, Dek
meskipun sudah beberapa kali kau operasi plastik”
(STAR 853. Hisar Evi, 08042014, 18.08)
:my future princess
aku ingin singgah di matamu
sebagai seorang musafir yang tak betah bertamu
ke rumah-rumah mewah yang membisu
setelah ditinggal penghuninya setiap waktu.
aku ingin singgah di rumah dalam matamu
yang dindingnya adalah cahaya paling terang.
aku ingin singgah di rumah dalam matamu
yang pintunya berganti-ganti warna.
aku ingin singgah di rumah dalam matamu
yang jendelanya bisa membuka cakrawala.
aku ingin singgah di rumah dalam matamu
yang lantainya terbuat dari kaca dan berkilauan sepanjang masa.
aku ingin singgah di rumahmu
sebelum kau pejamkan matamu.
(STAR 852. Hisar Evi, 23022014, 18.58)
merdu suaramu melengking jauh
melenyapkan senyap yang melelapkan tidurku.
langit belum mengenakan pakaian serba cahaya,
malam belum beringsut dari sudut temaram,
riwayat mimpi belum tamat seutuhnya,
tapi aku patuh meninggalkan tidur mewah
yang sebentar
demi menggelar sajadah kerinduan di rumah tuhan.
(STAR 851. Hisar Evi, 22022014, 21.45)
aku ingin lebih lama melangkah
meskipun letih sudah
kakiku mengikuti satu arah ke sebuah rumah
yang pernah melahirkan kisah-kisah
kepergian sebelum kamar-kamarnya dihuni kesepian
dan
sebelum pintu dan jendela menanyakan kepulangan
(STAR 850. Hisar Evi, 22022014, 21.13)
secangkir kopi mangkir dari perjamuan sepi malam ini
(STAR 849. Hisar Evi, 22022014, 20.47)
daun-daun luruh seperti kata-kata yang tersentuh matamu sebelum kau menjauh dan berteduh di sebuah kota yang hanya menumbuhkan hijau-kemilau tiang lampu.
kau bertahan di kota yang berdandan dengan warna-warna buatan.
kau hidup menghirup udara yang dicemari ilusi-ilusi berbahaya.
kau terpikat pada kalimat singkat di dalam surat tak beralamat.
(STAR 848. Hisar Evi, 22022014, 20.34)
biarkan hujan membasuh tubuh rapuhmu
yang menanggalkan hijau pada musim kemarau
(STAR 847. Hisar Evi, 22022014, 20.02)
Alkisah, Bang Toyib sedang resah. Ia bukan gelisah karena tak pulang-pulang ke rumah. Tetapi ia resah dan gelisah setelah melihat kepala kakeknya dipahat indah buat tanda pengingat di halaman sekolah-sekolah. Kepala kakeknya juga melekat erat di permukaan uang logam dan kertas yang bermacam ragam.
Ah, Bang Toyib resah. Seharusnya kepalanya-lah yang lebih terkenal. Sebab dari kepalanya-lah semua ideologi, demokrasi, inspirasi, dan prestasi bangsa besarnya berasal.
(STAR 846. Hisar Evi, 22022014, 17.08)
mulai sekarang dilarang berkicau
sebab negara ini sedang kacau!
ah, lagi-lagi RTE galau!
(STAR 845. Hisar Evi, 22022014, 16.28)
dan lagu itu diputar lagi berulang kali
memuji namanya
yang terasa agung ketika bergaung
ke telinga para pendukungnya.
dia berteriak-teriak.
mereka bersorak-sorak.
begitu liar
kata-katanya membakar
dan menjilat rakyat yang sekarat
memilih masa depan yang sangat dekat.
(STAR 844. Hisar Evi, 22022014, 16.15)
”Inilah hidup. Dan hidup itu pilihan. Untuk hidup saja kita harus memilih; antara kehidupan dan kematian (lanjut hidup bersusah payah atau mati bunuh diri dengan mudah)”
Begitulah dia memulai ceramah singkat-memikat di hadapan jutaan kepala yang mengangguk-angguk (sebagai tanda pura-pura mengerti) dari tadi. Mungkin ia ingin dipilih lagi sebagai pemimpin yang memberi banyak pilihan untuk rakyat (termasuk pilihan untuk melarat).
Hanya aku sendiri yang menggeleng-gelengkan kepala. ”Kan ini juga pilihan; antara anggukan dan geleng-geleng kepala”, hatiku ikut memilih berbicara tanpa bersuara.
Alkisah, setelah pulang ke rumah penceramah itu mati gantung diri. Katanya ia lelah harus memilih terus untuk hidup.
Dan tak ada yang menyalahkannya. Toh, hidup itu sebuah pilihan!
(STAR 842. Hisar Evi, 16022014, 01.01)
Dia sedang mencari kata-kata. Katanya, dia ingin merangkainya jadi sebuah cerita. Cerita yang berbeda. Kisahnya harus beda, tak boleh sama dengan kisah dunia nyata.
Jangan kau tegur dia. Sebab jika kau berani menyapa, dia akan balik bertanya ”apakah kau punya sebuah kisah untuk kuubah menjadi kisah tak nyata?”
Bukan. Dia bukan benci pada kenyataan. Hanya saja kenyataan itu terlalu biasa untuk dituliskan. Sebab bukankah sudah kukatakan sebelumnya kalau dia mencintai sesuatu yang berbeda. Karena kisah yang jauh dari kenyataan mengajak kita berpetualang mencari kebebasan.
(SeuLanga 54. Hisar Evi, 15042014, 01.39)
:M
beginilah kisah ini kukira bermula: kata-kata telah mengikat erat percakapan kalian sehingga memikat perasaan yang jauh agar mendekat ke tubuh. lalu kalian saling jatuh cinta meskipun mata berpaling di kejauhan.
padahal ada cerita yang awalnya saja masih rahasia. kenapa kalian tergesa-gesa membaca cinta? cerita cinta yang asing berakhir di takdir masing-masing…..
(STAR 839. Hisar Evi, 23022014, 00.26)
"Keteduhan Rindu di Setiap Musim"
RoWiSe's blog
- dibuat bagi para pecinta puisi -
Ketika Kata Harus Tersambung
Selamat Datang! Rasakan Sensasi Pena Beraksara dengan Cita Rasa Sensasional
Sedikit Komentar Jujur dan Pribadi
hari ini adalah benang merah masa depan
Aktual Tajam
My words, my stories, my perspectives, toward the world
The beautiful picture of angels makes you happy.
Children's Book Reviews
dahlaniskan.wordpress.com
Pusat Dokumentasi Sastra Koran Indonesia
Kumpulan Sastra Klasik Dunia
saya menulis sebab sering diserang perasaan ingin berada di sini, di sana, dan di mana-mana sekaligus.
Sinergi Musik dan Sastra
Puisi Berbisik
Puisi untuk Dunia
sweet and hot as always
Because I'm not protected
cerita berlagu, lagu bercerita
★|@bintangbumoe|♡Apakah kamu bisa mencintai langit yang berganti warna seperti aku mencintai hujan yang selalu sama?♡|bintangbumoe90@gmail.com|★
saat saya dan aku menjadi dua kata yang berbeda makna
Menghadap Tepat ke Luas Laut Hatimu
Rembulan Menangis
Puisi, cerpen, catatan perjalanan
kulihat seorang perempuan tua, mungkin itu ibu, yang mengutukmu untuk tak kembali pada jalan puisi...
Bertolak Dari Yang Ada
Semua tentang Seno Gumira Ajidarma (SGA). Blog ini disusun oleh anggota mailing list SenoGumiraAjidarma@yahoogroups pada tahun 2007. Untuk para pendiri dan (mantan) admin yang kangen, ditunggu kabarnya melalui email sukab2019@gmail.com
Saatnya tinta bersuara lebih lantang dari suara senjata
Anak-Anak Kata Yang Santun Pada Ihwal
arsip cerita pendek kompas minggu
Arsip Puisi Mingguan Kompas Terbaru