Cinta itu menguatkan, bukan melemahkan.
Banyak orang yang galau karena cinta. Cinta telah mengacaukan pikirannya. Alhasil ia menjadi lemah karenanya. Padahal cinta itu menguatkan, bukan melemahkan.
Bisa jadi, yang mereka sebut cinta itu bukan cinta yang sebenarnya. Namun hanya sebuah obsesi. Ya, obsesi untuk memiliki yang ia suka seutuhnya. Tak boleh direbut oleh orang lain. Pokoknya, ia harus mendapatkannya mati-matian.
Ketika ia gagal merebutnya dari seseorang yang ia suka atau kagumi, ia akan cenderung memaksa sehingga menyakiti perasaan seseorang itu. Ia hanya akan melemahkan rasa cinta menjadi sesuatu yang perlu dikasihani.
Jangan kalah. Kekuatan cinta itu besar. Banyak orang yang rela melepaskan atau pun mengorbankan kekasih atau buah hatinya karena cinta. Seperti kisah Nabi Ibrahim yang rela mematuhi perintah Rab-Nya untuk menyembelih putra tercintanya. Cinta kepada Rabb lebih besar sehingga DIA membalas cinta tulusnya dengan kebaikan-kebaikan tak terhingga.
Makanya, cintailah dengan keyakinan bahwa cinta itu menguatkan.
Salam Cinta,
(Ankara, 03042012)