Aside

Di Separuh Perjalanan, Ada Jarak yang Memanjang ke Belakang dan di Depan Ada Rindu yang Bergerak Mendekat

:Putri

Sebelum berpisah, pelukan adalah penghangat yang cepat
sehingga di sepanjang perjalanan yang terasa lambat
kau bisa memeluk tubuhmu sendiri
yang melekatkan dekap cinta menyeluruh mereka dengan erat

Sebelum berpisah, pelukan adalah penguat yang hebat
menambah tenaga pada langkah-langkah goyah
ketika gelisah berjalan sendirian

Sebelum berpisah, pelukan adalah pengingat yang tepat
bahwa kerinduan akan tumbuh lebat di tubuh siapa saja
yang menempuh perjalanan jauh
atau berpergian ke jarak dekat

Sungguh kerinduan itu mengakar kuat di tempat mereka berdiri melambaikan tangan
dan ia menjalar cepat sampai ke akhir tujuan; kota Medan
meskipun ini baru separuh perjalanan

(STAR 929. Erkam Evi, 28022015, 19.33)

Aside

Di Sela Tangismu

:Putri

tadi pagi, di sela tangismu
sejumlah gerimis singgah di alis mataku
bersama detik-detik waktu yang lekas sirna (tak membekas seperti jejak-jejak cahaya)
mereka menggugurkan rintik-rintik rindu
dari mata kita;
mata yang tak saling tatap tapi sering memerangkap kata-kata
yang bisa berbicara
dari jarak terjauh, di sajak tersentuh

(STAR 928. Erkam Evi, 28022015, 13.34)

Aside

Langit Menyuguhkan Senja yang Sederhana tapi Sempurna

:Putri

Segelas teh tanpa gula sudah terhidang di atas meja
panas-nikmatnya terasa agak berbeda; sedikit istimewa
karena langit juga menyuguhkan sesuatu yang sempurna; senja yang sederhana

Kubayangkan kata-kataku yang usang
yang berkali-kali didaur ulang agar terlihat cemerlang seperti terang binar matamu
seperti langit petang yang punya senja
bercahaya biasa-biasa saja
tapi selalu menggoda mata kita untuk menatapnya lama
yang kadang-kadang membuat mata jadi merah, hati gundah karenanya

Sesederhana senja yang sempurna
Kata-kata hanyalah umpama
bagi puisi semelankoli ini

(STAR 927. Erkam Evi, 26022015, 19.38)

Aside

Gugurnya Gerimis Perlahan-lahan Menghibur Tangis Kehilangan

:Putri

Rinai hujan mulai berguguran
dari langit kota ini

awalnya ia hanya sebaris gerimis yang tipis
yang rintik-rintik kecilnya bisa kita tepis
dengan tangan.

Guyuran hujan menghilangkan guguran salju
tapi tak ada sesuatu yang mampu menggantikan rindunya aku padamu
yang itu-itu saja sejak dulu

(STAR 926. Erkam Evi, 24022015, 00.26)

Aside

Cinta Instagram

:IG-ers ”berkacamata” rusak

Bagaimana cara cinta mengetuk lalu masuk dari pintu hati
jika kau telah menghuni kota sepi di mataku yang sekarang mulai ramai dipenuhi layar-layar besar tiga dimensi
yang memuat gambarmu lebih (maaf) seksi
yang membuat wajahmu lebih (maaf lagi) tak asli

bagaimana cara cinta mengetuk lalu masuk dari pintu hati
jika cahaya di mataku sudah pilih kasih;
hanya mau mewarnai wajahmu semata
sehingga rupa wanita lain seperti pigura tua hitam putih, tak menarik, tak cantik

bagaimana cara cinta mengetuk lalu masuk dari pintu hati
jika di mataku ada televisi yang saban hari menyiarkan iklan kecantikanmu
dari iklan makan cantik, jalan-jalan cantik, sampai bobok cantik

(STAR 925. Erkam Evi, 21022015, 17.57)

Aside

Dia adalah Salju Tahun Ini

Dia penari yang ragu
mau dipermain angin dan waktu

Dia perempuan yang tak tahu malu
memanggil matamu dari jauh demi memberi gigil pada tubuhmu

(STAR 924. Ulus, 20022015, 19.00)

Aside

Nafasmu Adalah Sepenggal Sajak tak Kekal yang Terputus-putus yang Punya Rima Kerinduan, Berirama kehidupan

selalu ada kata-kata yang menyeru rindu
di rongga dadamu

tapi kau lekas melepasnya keluar banyak-banyak
agar dada tak sesak
dan kau bisa tidur nyenyak.

(STAR 923. Erkam Evi, 16022015, 10.07)

Aside

Kucing-Kucingan

di ujung lengkung senyummu
ada kucing berkepala besar yang gemar memancing
ikan-ikan yang berenang riang dalam kolam lesung pipitmu

(STAR 922. Erkam Evi, 15022015, 16.59)

Aside

Bulan di Matamu dan Kembang Kertas di Tanganmu

:Mama Sherly

Kupandang bulan bulat yang pucat itu menjadi lampu hiasan di keheningan taman kota ini,

Sayang, jika aku telah jatuh cinta, akankah bulan pekat yang memikat di matamu itu menghiasi taman hatiku yang sepi?

Kulihat lekat-lekat beberapa tangkai bunga mawar yang mekar ramai-ramai di kesunyian taman kota ini,

Sayang, jika aku gagal jatuh cinta,
akankah kembang kertas dariku layu
di tanganmu yang basah terbasuh air mata duka?

(STAR 921. Aydınlıkevler, 05022015, 20.25)

Aside

Barangkali Ini Puisi yang Kamu Tulis Beberapa Malam Silam

:Mama Sherly

Bintang, aku lekas membalas kedipan matamu
yang merayu mata kantukku dari jauh,
dari jarak tak tersentuh,
Apakah langit bisa menyimpan perasaaan berlebihan
dan menyembunyikan rahasia perempuan?

Bintang, bantu aku menyalakan lelampu kerinduan di rumah ibuku
agar rona wajah lelahnya juga terang purnama, cemerlang sempurna
sehingga menyinari malam suramku

(STAR 920. Aydınlıkevler, 04022015, 13.51)

Aside

Umpan Kata

Di kolam matamu, seorang penyair berani menyelam dalam-dalam
demi mencari kata-kata miliknya yang karam
yang tenggelam ketika dia mencoba memancing makna kesedihan yang kau pendam

Dia pasang umpan kata yang melilit pada mata kail puisi yang sembarang jadi,
tapi seperti ada sepasang ikan raksasa yang menggigitnya berulang kali.

(STAR 919. Aydınlıkevler, 04022015, 12.15)