Puisi Sebelum Tidur

:Istriku

Sebelum kata-kata terbentur pintu tidur yang selalu terbuka tapi lupa menutup cahaya lampu yang redup
di dalam kamar kita,
Maka aku baringkan kata-kata di samping kita
supaya bercerita tentang cinta yang selalu ada
yang senantiasa setia bersama

Aku mencintaimu, selalu.

(STAR 1163. Reubee, 17042020, 23.43)

Seorang Ibu

:Istriku

Empat kucing berlain warna
Mungkin saling bertukar cerita
Pada debar dadamu yang menakar waktu;
bertanya kapan degup jantung kecil di ujung itu
terdengar nyaring melengkingkan tangisan pertamanya
Di pangkuanmu; seorang ibu

“Aku suka kucing berwarna biru”
Kataku.
“Aku mau kucing merah jambu,
di sampingnya sehingga kita berdekatan selalu”
Sahutmu.

Empat kucing berlain warna
Pada kain bajumu berhadapan dengan tatapan mataku
yang susah berpaling dari kamu

(STAR 1162. Reubee, 26032020, 13.00)

Apakah Suara Hujan Juga Terdengar Merdu di Luar Perasaan yang Rindu?

:istriku

derasnya curahan hujan dari langit yang dulunya berlama-lama menahan genggaman jemari awan
sehingga tiada yang lekas melepaskan
segalanya saling tertawan pada keindahan masing-masing

sayangku, hujan memperdengarkan suara keramaian hari di luar kata yang menghamparkan terang kota
yang cahayanya tergantung pada ujung mendung yang setelah reda akan membuka lapisan warna
pada pelangi dari hatiku yang melengkungkan senyumanmu

(STAR 1161. Banda Aceh, 18022020, 13.00)

Satu Kata; Satu Cinta hanya Untukmu Semata

:istriku

dari sebanyak kata yang bergerak dalam udara yang menjadi angin yang ingin menghembuskan aroma hujan,
ada satu kata yang senantiasa ada
yang selalu menyatu dengan nafas kehidupanku
satu kata yang bisa memekarkan bunga-bunga makna di keluasan taman perasaan

aku mencintaimu

(STAR 1160. Banda Aceh, 01022020, 13.00)

Kamu adalah Cahaya yang Senatiasa Menerangi Hati

:istriku

Cahaya pada pagi ini menyalakan cinta kita
yang menerangi perjalanan menuju rumah kedua; tempat bekerja yang hangat yang semoga kata-kata bersemangat menuliskan kebaikan.

Ada atau tiadanya cahaya bisa menjadi penerang bagi mata yang memandang jauh ke kedalaman hati
dan aku selalu ada meskipun mata tak terbuka dalam kepungan lelah
dan semoga malam tetap memekarkan bunga-bunga cinta kita.

(STAR 1159. Banda Aceh, 23012020, 13.00)

Senin Kita yang Terpilin Cahaya

:Istriku

Cahaya meluaskan panas matahari yang ingin menghangatkan nyala semangat kata-kata
yang barangkali terkapar dingin di ruangan karena lapar dan dahaga,
dan kutuliskan mereka sebagai rangkaian bunga yang beraroma cinta berwarna cerah menyala
yang memulihkan dahaga serangga.

Reranting meranggas; tak lekas melepas kepergian dedaunan yang akhirnya berubah warna dan dipetik angin dengan santainya,
Sayangku, tak akan kubiarkan namamu luruh dari puisi-puisiku meskipun langit berubah warna dan segala kata menggoda.

Suhu ruangan naik turun karena hembusan dingin buatan dan kata-kata berserakan di atas meja kerja; ingin segera berbaris manis di hadapan matamu yang menyejukkan segala suasana.

(STAR 1158. Banda Aceh, 06012020, 13.00)

Kobaran Nyala Kata

:Istriku

yang tidak akan padam dalam hembusan angin malam
adalah kobaran nyala kata yang mengunggun karena dirimu membuat mataku betah berkemah lama-lama
menjelajahi jejak-jejak cahaya ke dalam sebuah sajak cinta

yang sedang berenang di langit biru ini adalah cahaya matahari dan gerimis tipis yang menepis pergantian warna,
segala suasana akan berubah-ubah, tapi Sayangku
cintaku padamu selalu berbekas di sana seperti ciuman yang membiarkan perasaan telanjang dalam warna-warna

(STAR 1157. Banda Aceh, 04012020, 15.20)

Alangkah Berbahagianya Kita

:istriku

ke mana rembulan?
kenapa langit gelap pada sebatas pandang di atas apartemen ini?

gemerlap kota pada ketinggian teras lantai dua puluh lima ini tidak bisa melenyapkan terangnya nyala cinta pada kedua mata kita
yang saling berkata-kata
setelah sepanjang hari berjalan-jalan pada suasana berbeda rupa; antara kota dan rimba

Sayangku, rupanya rembulan singgah pada wajahmu
betapa merekah rona pada cerah bahagia di bawah matamu
yang memadukan warna bulan dan manisnya madu
pada pertemuan beberapa kecup kita yang tak akan cukup memekarkan kuncup kata-kata,
alangkah berbahagianya kita!

(STAR 1156. Banda Aceh, 03012020, 15.12)

Masih Ada Kata-Kata Meskipun yang Dicinta Sedang Di Depan Mata

:Istriku

pada ketinggian yang jauh dari kota Kuala Lumpur
ada bangunan Eropa yang menyuguhkan keteduhan pandangan dari hijau pepohonan
tapi di Colmar Tropicale ini
tiada yang menahan pandanganku lebih lama selain wajahmu yang meneduhkan perjalananku

di Kuala Lumpur
hari semakin terisi
dengan puisi
sehingga kata-kata berbaur
dengan manisnya senyumanmu yang memberi arti
padanya yang berkelana dari mata ke hati

Sayangku, tak ada yang lebih dari puisi
selain dirimu

(STAR 1155. Kuala Lumpur, 30122019, 11.50)

Hanya Ada Kamu

:Istriku

hanya ada kamu, Sayangku, yang menjadi matahari
bagi langit hatiku yang kurang nyala sebelum berbagi
cahaya cinta

hanya ada kamu, Sayangku, yang memberi arti
bagi kata-kata yang menjadi puisi
dalam perasaanku yang meluapkan cinta pasti

hanya ada kamu, Sayangku, yang melengkapi kepingan rasaku
sehingga menjadi keutuhan yang memenuhi lembaran kehidupanku
yang mulai terisi dengan namamu

hanya ada kamu, Sayangku,
yang menjadi matahari bagi hari-hariku.

(STAR 1154. Sigli, 21122019, 13.39)

Seperti Apa Jatuhnya Cintaku Padamu? Seperti Pagi yang Membangunkan Mata dengan Cahaya Pertamanya

:Rika

Seperti apa jatuhnya cintaku padamu?
Seperti pagi yang membagikan desau angin kemarau pada langit yang ingin segera berganti musim
Kemudian penghujan itu tiba, membasahkan gelisah dedaunan yang hampir kering di reranting
Menghijaukan pandangan.

Seperti apa jatuhnya cintaku padamu?
Seperti malam yang menyusun sepi tapi tak akan pernah bisa sendiri lagi
karena ada suara-suara yang rindu mengganggu
ingin bertemu
dan nyala rembulan menarik perhatian gemintang yang terang dari langit jauh.

Seperti apa jatuhnya cintaku padamu?
Seperti kata-kata yang diseru tanpa jeda
pada puisi-puisi lama yang menghapus baris-baris kalimat sedih sehingga hari-hari kembali bernama.

(STAR 1153. Banda Aceh, 19112019, 13.17)

Selamat Menuntaskan Segala Tugas dengan Semangat

:Rika

lesatan cahaya matamu tadi malam
melekaskan kesendirian rembulan yang tertambat pada kelam
sehingga waktu begitu cepat membuat matahari tenggelam

hari-hari pasti berlalu seperti biasanya
bersama kita yang bisa saja menahan lajunya
dengan kata-kata supaya bisa berlama-lama menyuarakan cinta

sayangku, langit tak memberi batasnya pada kota ini
mata kita bisa memandangnya dengan bebas
dengan menuntaskan kesedihan awan
sehingga terlukiskan pelangi

(STAR 1152. Banda Aceh, 18112019, 14.51)

Kutuliskan Puisi Ini pada Perempuan yang Kusayang Sepenuh Cinta

:Rika

kutuliskan puisi ini pada
Senin yang memuat perjalanan kita
dalam sekat hari yang memikat apa-apa saja yang singkat memadatkan makna
hingga akhirnya ada yang memaknai kata tentang kita sebagai cinta

kutuliskan puisi ini pada jeda waktu yang menunggu Selasa
dan Desember manis yang Kamis nya melukiskan warna cinta kita
yang nyata berpadu dalam satu ikatan selama-lamanya

kutuliskan puisi ini pada helai-helai suara
yang kita titipkan pada malam yang terdengar merdu dengan rindunya aku dan kamu
mengantarkan tidur yang bisa melupakan hitungan hari
sehingga tiada yang cepat menua dalam cinta

(STAR 1151. Banda Aceh, 18112019, 13.42)

Dengan Gembira

:Rika

di antara hari yang rindu
ada aku dan kamu yang selalu berkata-kata
lewat sajak atau suara-suara yang bergema
dalam ruang doa yang meruang lama
meluaskan cinta

rembulan pada wajahmu menyalakan malam yang menanam harap dalam gelapnya sebelum terang

selamat menempuh perjalanan, jalan yang membentangkan perasaan
di helai-helai cahayamu

(STAR 1150. Banda Aceh, 15112019, 22.32)

Jalan ke Puncak Sajak

:Rika

dari luar yang gelap
lapar menyergap di jalan yang kemudian tetap menawarkan kebahagiaan
pada kalian yang bisa ceria dan perlahan-lahan menyalakan cahaya di wajah rembulan

sayangku, pada segalanya perjalananmu
ada aku
bersama kata-kata yang selalu menuju
dan menuliskan cinta kepadamu
sehingga pada reranting yang memaling dari arah kemacetan ada tersangkut kata-kata
yang menyambut kedatanganmu di puncak rasaku

sayangku, aku merindukanmu

(STAR 1149. HOME, 09112019, 19.54)

Pada Sebuah Puisi yang Mencatatkanmu Sepenuh Cinta Dariku

:Rika

Pada malam yang hanya terdengar samar-samar udara yang barangkali bersuara
di luar sepi
Ada puisi yang menuliskan kata-kata sepenuh sunyi lalu segalanya yang ada di sekitar kita
merangkum cemas dan rindu sehingga terdengar bunyi menggelegar
di ruang doa yang tak hilang suara
berharap semoga waktu berbaik, berbisik tentang kebahagiaan
yang sedang kamu rasakan meskipun ada lelah yang dilafalkan pikiran

Dan kamu pasti tahu
ada Tuhan yang mencintaimu
ada orang-orang tersayang dan juga aku
selalu

(STAR 1148. Banda Aceh, 05112019, 00.27)

Tentang Hari Senin yang tak Berjeda Hingga Selasa

:Rika

Tetaplah tersenyum karena malam akan kehilangan rembulannya
Meskipun ada penat yang pekat dalam warna abu-abu sebelum biru langit kembali cerah
merekahkan bunga-bunga dari jejak langkahmu
yang akan melakukan perjalanan penuh cinta

Kamu akan sempat berlibur dari rasa sedih atau letih
yang mengganggu pada sekujur badan yang bertahan
sampai lewat jam tengah malam meskipun mata ingin memejam

Tetaplah bersemangat, Sayangku
karena kamu mampu menyalakan cahaya bagi yang lain sehingga bisa menerangi
sehingga yang lain bisa meminjam kilau matahari

(STAR 1147. Banda Aceh, 05112019, 00.14)

Kata-Kata Merekatkan Perasaan Kita

:Rika

yang terjalin pada hari Senin
adalah cinta kita yang tidak berhenti berdetak di hati, selalu ada bersama rasa yang berpilin
menguatkan perjalanan hari-hari yang semakin
dekat dengan jalinan suci kita

sayangku, cinta adalah kata-kata yang menyela di ruangan rapat
yang memberi jeda pada pikiran untuk beristirahat
sejenak dari padatnya obrolan kerja yang semoga membuat kita bersemangat

(STAR 1146. Banda Aceh, 04112019, 16.51)

Kubawa Segalanya Perihal Kamu dalam Hati Ini yang Menyalakan Langit dengan Warna Cinta

:Rika

Udara yang bergelombang bersama ombak mengajak kata-kata bersajak
tentang kamu
setelah mendesirkan pasir yang menimbun daun-daun pada hijau rerumputan
di pinggir pantai yang tak lagi landai, menjuntai keindahan dari tanaman liar yang menjalar

Gelombang yang pasang menerjang karang juga surut
menyusut ke dalam suasana senja
yang hampir tiba
tetapi lanskap laut yang membiru bersama langitnya
belum sempurna karena tidak ada dirimu di sisiku

Tapi kubawa segalanya perihal kamu
dalam hati ini yang menyalakan langit dengan warna cinta

(STAR 1145. Lampuuk Beach, 02012019, 15.35)

Aku Mencintaimu dengan Cemasnya Laut yang Menyembunyikan Senja dari Cakrawala Berkabut

:Rika

Tiada kehilangan warna pada kenangan itu
pada lembaran perasaan aku dan kamu
yang menyimpan dan melukiskan baris-baris gerimis
lurus menuliskan puisi atau melengkungkan senyumanmu yang manis

Sayangku, kata-kata yang tersirat cinta
penuh dengan serat-serat makna yang menguatkan perasaan
bahwa pada dirimu aku selalu menuju
senantiasa melesat bersama waktu

(STAR 1144. Banda Aceh, 28102019, 12.35)